Serang, (beritasiber.co.id) – Suasana hangat mewarnai temu media yang digelar Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten bekerja sama dengan Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Provinsi Banten. Dengan mengusung tema “Kemitraan Pemprov dan SMSI Sukseskan Pendidikan Gratis Provinsi Banten”, pertemuan ini menjadi ruang dialog terbuka antara pemerintah, insan pers, dan publik untuk mengawal salah satu program strategis yaitu pendidikan gratis. Dalam acara yang digelar di gedung pertemuan Bangun Media Grup (BMG), Kota Serang, Banten.
Acara yang berlangsung interaktif ini dipandu oleh praktisi media, Achmad Fauzi Chand, dan dihadiri berbagai pemangku kepentingan. Para jurnalis dari sejumlah media tampak antusias mengikuti jalannya diskusi, mencatat, dan mengajukan pertanyaan terkait implementasi program pendidikan gratis.
Dalam forum tersebut, Kepala Biro Administrasi Pimpinan dan Protokol Pemprov Banten, Beni Ismail, menegaskan bahwa program pendidikan gratis merupakan janji politik yang ditunggu masyarakat.
“Dengan program ini yang mana ini merupakan janji politik, dan juga ditunggu oleh masyarakat, pemerintah juga memahami masyarakat berlomba-lomba untuk masuk ke sekolah negeri namun daya tampung tidak dapat memenuhi kebutuhan oleh karenanya kedatangan sekolah swasta gratis ini menjadi angin segar,” ujarnya, Selasa (30/9/2025)
Beni menambahkan, meski program baru berlaku untuk siswa kelas 10, pemerintah menargetkan agar ke depan seluruh jenjang bisa tercakup. “Walau memang baru kelas 10 yang digratiskan namun tetap targetnya keseluruhan dapat tercakup,” tambahnya.
Ketua SMSI Provinsi Banten, Lesman Bangun, juga mengajak seluruh insan media turut menyukseskan program tersebut. Menurutnya, peran media tidak hanya menyampaikan informasi, tetapi juga mengedukasi dan menjadi agen perubahan.
“Mari sukseskan program pendidikan gratis untuk mempermudah akses, yang nantinya akan ada sekolah rakyat dan Garuda akan segera hadir di Banten, dan disinilah peran kita sebagai insan media untuk menginformasikan dan mengedukasi kepada masyarakat,” katanya.
Ia menegaskan SMSI siap mendukung program pendidikan gratis secara luas dan tepat. “Dengan liputan khusus dan feature tentang pendidikan gratis media dapat mengedukasi masyarakat, media bukan hanya sebagai penyampai informasi tetapi juga sebagai agen literasi,” ujarnya lagi.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Banten yang diwakili Herdiansyah, menegaskan bahwa pendidikan merupakan layanan dasar setara dengan kesehatan, sebagaimana telah diamandemen dalam undang-undang.
“Pendidikan merupakan pelayanan dasar yang sama dengan kesehatan maupun yang lainnya yang sudah diamandemen, undangan undang juga mengatakan pendidikan gratis juga menjadi hal dasar layanan masyarakat yang menjadi acuan pak gubernur,” jelasnya.
Herdiansyah memaparkan, melalui Pergub No 15 Tahun 2025, dengan jumlah SMA, SMK, dan SKH yang menjadi kewenangan Pemprov sebanyak 259 sekolah. Pada tahun ajaran 2025/2026, tercatat 76.645 siswa sekolah swasta menerima manfaat, mencakup 17.183 siswa SMA, 56.880 siswa SMK, dan 2.582 siswa Sekolah Khusus (SKh) swasta.
“Sebetulnya pemerintah sudah memiliki program-program pendidikan, kesehatan tinggal kita berkolaborasi untuk program ini tepat sasaran dan dapat dinikmati masyarakat,” katanya.
Ia menambahkan, siswa dari keluarga kurang mampu juga mendapat perhatian khusus. “Anak yang masuk kategori desil 1 dan 2 sudah memiliki sekolah rakyat, yang mana siswa tidak lagi memikirkan seragam, uang saku, makan dan lain. Bahkan Pak Prabowo sudah menyiapkan sekolah Garuda untuk pendidikan,” pungkasnya.
Pemprov Gandeng SMSI: Pendidikan Gratis Harus Sampai ke Semua Anak Banten
