CILEGON, (beritasiber.co.id) Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Dinkop UKM) Kota Cilegon memfasilitasi magang terhadap 22 pengurus koperasi syariah se-Kota Cilegon ke Koperasi Pondok Pesantren Daarut Tauhid Bandung, Jawa Barat, 19-21 Agustus 2024.
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kota Cilegon Didin S. Maulana mengatakan, pemagangan ini adalah tindaklanjut dari program pendampingan sebelumnya kerja sama Dinas Koperasi dan UKM Kota Cilegon dengan Koperasi Daarut Tauhid Bandung.
“Supaya lebih riil makanya kami ajak magang dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan pengelolaan koperasi secara syariah di Kota Cilegon,” kata Didin sebagaimana dirilis Diskominfo Kota Cilegon, Selasa, 20 Agustus 2024.
Menurutnya, pengembangan koperasi syariah di Kota Cilegon saat ini menjadi salah satu program prioritas daerah oleh Wali Kota Cilegon Helldy Agustian.
“Pak Wali (Helldy Agustian) melihat Cilegon yang dikenal sebagai kota santri dan masyarakat yang religi tapi transaksi ekonominya seperti jual beli dan simpan pinjam belum banyak menggunakan sistem syariah. Oleh karena itu, saat ini kami mulai bina dan dampingi koperasi syariah supaya lebih maju,” kata Didin.
Didin berpesan kepada peserta magang pengurus koperasi agar sungguh-sungguh mengikuti magang agar setelah ini bisa diterapkan di koperasi masing-masing di Kota Cilegon.
“Koperasi syariah di Kota Cilegon mulai banyak dibentuk pada 2023. Kita sudah fasilitasi berbagai pelatihan sampai pemagangan. Nah jangan sampai tukcing alias setelah dibentuk cicing (diam). Silahkan pelajari semua yang ada di Daarut Tauhid ini,” pesan Didin.
Dengan kolaborasi dengan semua pihak, Didin bertekad memajukan koperasi syariah di Kota Cilegon. Ia pun akan terus memberi pendampingan sampai 2025 mendatang. “Tahun depan saya harap juga ada kunjungan sekaligus evaluasi dari Koperasi Daarut Tauhid melihat perkembangan koperasi syariah di Kota Cilegon, ” harapnya.
Kepala Bidang Koperasi Dinkop UKM Kota Cilegon Atikoh menambahkan, selama magang, pihaknya melihat bagaimana pelayanan toko yang dimiliki Koperasi Daarut Tauhid, bagaimana pengelolaan sumber daya manusia (SDM)-nya, dan yang tidak kalah penting adalah bagaimana penerapan simpan pinjam menggunakan prinsip syariah.
“Mudah-mudahan dengan pemagangan ini dapat meningkatkan pengetahuan dan juga mengenbangkan potensi pengurus, serta meningkatkan kesejahteraan ekonomi bagi anggota koperasi dan masyarakat,” harapnya.
Sementara itu, Sekretaris Koperasi Daarut Tauhid, Alek Kuswandi, mengapresiasi kedatangan puluhan pengurus koperasi syariah dari Kota Cilegon. Ia berharap pengelolaan koperasi di pondok pesantren pimpinan KH. Abdullah Gymnastiar (Aa Gym) dapat menginspirasi semua pihak.
“Ini adalah koperasi umat yang berada di tanah wakaf sehingga pemiliknya adalah kita semua. Semoga menjadi contoh kebaikan bagi kaum muslimin,” katanya.
Menurut Alek, semua usaha dimulai dari bawah. Seperti halnya Koperasi Daarut Tauhid yang didirikan pada tahun 1994 mengawali modal simpan pinjamnya sebesar Rp250.000.
“Kami dahulu tidak punya apa-apa, tapi hari ini aset kami lebih dari Rp60 miliar, memiliki lima anak perusahaan baik PT maupun CV. Jadi jangan dilihat sekarang, tapi bagaimana prosesnya dari awal. Makanya untuk koperasi syariah dari Cilegon jangan patah semangat, Insya Allah ke depan lebih maju lagi,” harapnya. (**)