(beritasiber.co.id) – Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar pesankan ketahanan pangan dan penyiapan serta perawatan generasi penerus sejak dini kepada Pemerintah Desa se-Provinsi Banten. Bagian dari kesiapan Provinsi Banten menuju Indonesia Maju dan Indonesia Emas 2045.
Hal itu diungkap Al Muktabar pada Peningkatan Kapasitas bagi Kepala Desa, BPD, dan Sekretaris Desa di Horison Grand Serpong, Jl Kebon Nanas Km 2,7, Serpong, Kota Tangerang, Senin (5/8/2024) malam.
“Provinsi menyarankan ke Asosiasi Pemerintah Desa Provinsi Banten agar punya kegiatan peningkatan kapasitas bagi Aparatur Desa, BPD, maupun Sekretaris Desa,” ungkapnya.
“Momen pertemuan kita untuk mendiskusikan berbagai hal yang terkait dengan desa yang adalah ujung tombak bagi pembangunan,” tambah Al Muktabar.
Dikatakan, pertemuan itu menjadi ajang bertukar pikiran dengan Ketua DPRD Provinsi Banten, Kajati Banten, dan Kapolda Banten.
“Kita ingin bahwa efektivitas, efisiensi, transparan, dan akuntabel dalam pengelolaan Pemerintahan Desa dilaksanakan benar-benar, sebaik-baiknya. Karena kita ingin mempercepat tercapainya kesejahteraan masyarakat,” ucap Al Muktabar.
Dijelaskan, hal itu dalam rangka memerankan Aparatur Desa sebagai instrumen terdepan bagi pemerintah hadir mengatur dan melayani masyarakat.
Masih menurut Al Muktabar, masalah pangan sangat mendasar bagi kehidupan manusia. Kemampuan suatu bangsa atau negara dalam mengelola pangan dan kemampuan mengelola teknologi tinggi merupakan hal yang setara.
“Bapak Presiden Joko Widodo selalu menekankan ini,” ucapnya.
Menurut Al Muktabar, saat ini konsentrasi desa memungkinkan para Kepala Desa kreatif dan aktif dalam memanfaatkan sumber-sumber pendanaan. “Saat ini Pemprov Banten membantu Rp100 juta per desa,” ucapnya.
Dalam kesempatan itu, dirinya juga mencontohkan berbagai ilmu pengetahuan melalui internet yang bisa dimanfaatkan untuk membangun desa.
Al Muktabar juga mengingatkan bahwa pada tahun 2045 Indonesia mencanangkan Indonesia Emas dengan sumber daya manusia.
“Di desa banyak sumber daya manusia, titip pendidikannya. Gunakan sebaik-baiknya infrastruktur pendidikan yang telah kita bangun” ucapnya.
“Stunting dan gizi buruk tolong menjadi perhatian. Kalau generasi muda tidak kita rawat sedari dini, bisa menjadi beban. Tolong dikelola dan diberdayakan,” tambah Al Muktabar.
Dikatakan, Pemprov Banten telah mengoptimalkan peran PKK dan Posyandu. Saat ini PKK dan Posyandu sudah terintegrasi.
“Kalau bisa, tidak ada lagi anak yang mengalami stunting atau gizi buruk. Di anak-anak itu, kita mewariskan kepemimpinan kita. Bonus demografi harus kita persiapkan dengan pendidikan yang baik,” ungkap Al Muktabar.
Al Muktabar juga mendorong adanya kerja sama antar desa untuk mengoptimalkan potensi yang dimiliki desa. Kerja sama juga bisa dilakukan melalui instrumen Badan Usaha Milik Desa (Bumdes). Dirinya juga mengaku mendorong Bank Banten untuk melakukan pembiayaan sektor produktif.
Dalam kesempatan itu, Ketua DPRD Provinsi Banten Andra Soni mengapresiasi apa yang dilaksanakan Pj Gubernur Banten Al Muktabar terkait dengan peningkatan kapasitas aparatur desa.
“Ini cara untuk dekat dengan masyarakat desa melalui Kepala Desa. Karena desa merupakan ujung tombak pembangunan,” ucapnya.
“Keberhasilan pembangunan itu berawal dari masyarakatnya. Pemerintahan yang paling dekat dengan masyarakatnya adalah desa,” tambah Andra Soni.